Surakarta, atau lebih dikenal dengan
nama Solo. termasuk salah satu kota tujuan wisata yang populer di Jawa. Solo
memang menjanjikan tak hanya wisata sejarah dan budaya, tapi juga sekian tempat
hiburan modern yang bisa dikunjungi.
Namun, yang paling menarik dari kota
dengan slogan “The Spirit of Java” ini
adalah sajian kulinernya.
Yup, ragam makanan khas Solo memang luar biasa banyak. Saat traveling ke Solo, nggak perlu bingung mau makan apa atau dimana.
Yup, ragam makanan khas Solo memang luar biasa banyak. Saat traveling ke Solo, nggak perlu bingung mau makan apa atau dimana.
1. Soto Gading Dekat Alun-Alun Selatan
Keraton Solo
Soto ayam layak jadi pilihan sarapan
pagimu saat berada di Solo. Dari sekian warung soto yang tersohor, Soto Gading
di Jalan Brigadir Jenderal Sudiarto No. 75 Pasar Kliwon — atau tepatnya di
sekitaran alun-alun selatan Keraton Solo — bisa jadi pilihan tepat. Nasi dengan
mie soon dan suwiran daging ayam yang disiram kuah bening kaya aroma rempah ini
dijamin akan membuat pagi harimu lebih bersemangat.
Telur puyuh, sosis, tempe goreng, jeroan
sapi, perkedel kentang, sate uritan, bakwan; berbagai lauk-pauk yang tersaji di
meja menjadikan momen sarapan sotomu jadi lebih meriah. Warung Soto Gading
sudah ramai pembeli sejak buka jam 6 pagi. Warung ini juga jadi langganan
pejabat lho. Beberapa yang pernah mampir antara lain: Joko Widodo, Megawati,
Agum Gumelar, dan Mari Elka Pangestu.
2. Pecel Ndeso di Warung Pecel Solo
Warung Pecel Solo, atau dikenal juga
dengan nama Warung Ndeso Resto, tak hanya menyajikan kuliner tradisional, tapi
juga memanjakan pengunjung dengan nuansa etnik khas Solo. Beralamatkan di Jalan
Dr. Soepomo No. 55 Mangkubumen Solo, Warung Pecel Solo buka dua kali setiap
harinya: pukul 08.00 – 16.00, dan 18.00 – 22.00.
Menu spesial di restoran ini adalah
pecel ndeso (desa), nasi merah dipadu dengan daun bayam, daun kenikir, daun pepaya,
kembang turi, dan jantung pisang dicampur sambel pecel yang terasa manis-pedas.
Warung Pecel Solo juga menyediakan beberapa jenis minuman tradisional seperti
Temu Lawak, Beras Kencur, Jahe Pandan, dan Kunir Asem Sirih, yang dapat
disajikan dingin maupun hangat.
3. Sambal Tumpang di Warung Pecel Bu Kis
Sekilas Warung Pecel Bu Kis nampak
seperti warung-warung pecel lainnya. Namun, warung pecel ini punya satu menu
andalan: sambel tumpang. Punya cita rasa gurih, manis, dan sedikit pedas,
sambal tumpang nikmat disantap dengan nasi hangat atau bubur beras yang
ditambah bayam segar dan tauge. Paduan irisan tahu putih, tahu goreng, krecek,
rempah-rempah dan ‘tempe busuk’ sebagai bumbu memang luar biasa sedap.
Warung Pecel Bu Kis buka setiap hari
mulai jam 7 pagi hingga jam 2 siang. Letaknya tepat di belakang Pengadilan
Negeri Solo dan dekat dengan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah.
4. Cabuk Rambak Sekitaran Stadion
Manahan Solo
Cabuk rambak jadi kudapan populer bagi
warga Solo. Selain jadi pilihan menu sarapan, cabuk rambak termasuk jenis
camilan yang enak disantap saat siang maupun malam hari. Disajikan dengan
pincuk (wadah yang terbuat dari daun pisang), cabuk rambak terdiri dari ketupat
yang diiris tipis-tipis, sambal wijen, dan karak. Setiap pagi, ibu-ibu penjaja
cabuk rambak bisa ditemui di sekitaran Stadion Manahan Solo.
5. Srabi Notosuman
Terkenal sejak 1923, Srabi Notosuman
Solo adalah primadona di kalangan para pelancong. Srabi yang lembut dengan
bagian pinggiran yang renyah ini memang salah satu pilihan oleh-oleh utama dari
Solo. Terbuat dari campuran tepung beras dan santan, adonan srabi dimasak dalam
cetakan di atas tungku-tungku kecil.
Srabi Notosuman punya dua varian rasa,
polos dan coklat. Satu porsi serabi polos berisi 10 buah dibanderol 20 ribu,
sedangkan yang rasa coklat 25 ribu. Cukup murah, ‘kan? Nah, buat kamu yang
bingung memilih camilan atau buah tangan ketika di Solo, bisa berkunjung ke
gerai Srabi Notosuman yang ada di Jalan Mohammad Yamin No 28 ini.
6. Es Dawet Telasih Bu Dermi di Pasar
Gede
Setelah lelah berkeliling kota Solo yang
cuacanya terbilang panas, sebaiknya segera mampir ke Pasar Gede. Di sana, kamu
bisa menemukan kios Es Dawet Telasih Bu Dermi yang selalu ramai pembeli. Hanya
dengan 5 ribu rupiah kamu bisa menikmati semangkuk es yang berisi bubur ketan
hitam, bubur sumsum, tape ketan, cendol, dan biji telasih. Dijamin segar dan
mengenyangkan, deh!
7. Es Gempol Pleret Pak Suhar
Gempol terbuat dari tepung beras yang
dipapatkan dan dibentuk bulat pipih, sedangkan pleret terbuat dari adonan
tepung beras dan gula Jawa. Keduanya dicampur dengan santan cair dan es batu,
serta semacam saus yang terbuat dari campuran gula Jawa dan gula pasir.
Meskipun penjaja gempol pleret di Solo
sudah tak sebanyak dulu, kamu masih bisa menjajal kesegaran minuman ini di
Warung Es Gempol Pleret Pak Suhar di Jalan Dr. Wahidin, tepatnya di samping
Masjid Tegalsari Solo. Buka pukul jam 10 pagi hingga jam 4 sore, warung es ini
selalu ramai pembeli.
8. Tahok Pak Citro di Pasar Gede
Tahok sebenarnya adalah kuliner
tradisional yang dibawa pendatang Tionghoa ke Solo. Berasal dari dari dua kata,
yaitu tao atau teu yang berarti kacang kedelai, dan hoa atau hu yang berarti
lumat. Tahok memang tak jauh berbeda dengan tahu, berwarna putih bersih dan
teksturnya lembut. Tahok disajikan dengan kuah yang terbuat dari campuran gula
Jawa dan rempah sehingga bisa membuat tubuh terasa hangat saat menyantapnya.
Harga satu mangkok tahok hanya 4 ribu
saja. Pak Citro biasa mangkal di emperan Pasar Gede sejak jam 6 pagi hingga jam
4 sore. Setiap harinya, Pak Citro menyiapkan 100 mangkok tahok yang seringkali
ludes terjual sebelum hari beranjak sore.
9. Tengkleng Bu Edi di Pasar Klewer
Bingung memilih menu makan siang? Hmm…
Solo punya sekian pilihan menu menggoda untuk menuntaskan rasa laparmu di siang
hari. Salah satu yang layak dipilih adalah tengkleng. Olahan tulang belulang
dan jeroan kambing dengan cita rasa gurih, segar, dan sedikit pedas ini memang
sayang untuk dilewatkan.
Tepatnya di sisi utara gapura Pasar Klewer,
Bu Edi menjajakan dagangannya sejak jam 2 siang. Namun, hanya dalam hitungan
jam, tengkleng sudah pasti habis terjual. Nah, bagi kamu yang ingin mampir ke
warung ini, sebaiknya siap-siap mengantri sejak jam 1 siang, guys!
10. Warung Selat Mbak Lies
Seporsi selat berisi potongan wortel,
buncis, daun selada, acar mentimun, irisan bawang merah, kentang goreng,
potongan daging sapi masak semur, galantin, dan telur rebus. Sajian ini diguyur
kuah, dan dilengkapi mustard yang terbuat dari campuran kuning telur dan cuka.
Kamu pasti merasakan sensasi segar dan gurih saat menyantap makanan ini.
Yang paling unik dari Warung Selat Mbak
Lies adalah dekorasi warungnya. Berbagai ornamen keramik bisa ditemukan di
sini; guci, piring hiasan dinding, lukisan, hingga meja dan kursi. Meskipun
ditata seadanya, dekorasi warung ini meriah dan terlihat tetap unik. Letaknya
di Gang II No. 42 Serengan memang agak mblusuk alias tersembunyi, tapi usahamu
untuk menemukan warung ini sudah pasti terbayar lunas kok!
11. Sate Buntel Mbok Galak
Sate Buntel adalah daging kambing
cincang yang “dibuntel” atau dibungkus dengan lemak kambing. Sate ini kemudian
dibakar layaknya sate pada umumnya. Warung Mbok Galak sebenarnya menyediakan
berbagai menu olahan kambing, tapi sate buntel tetap jadi primadona di warung
ini. Buka sejak jam 6 pagi hingga jam 4 sore, kamu bisa menemukan warung ini di
Jalan Mangun Sarkoro No. 122, Banyuanyar.
12. Tahu Kupat “SARI” Pak Brewok
Hampir mirip dengan tahu gimbal
Semarang, sepiring tahu kupat Solo terdiri dari ketupat, tahu goreng, mie
kuning, kol, dan tauge. Isian tersebut kemudian diguyur air bawang dan kuah
kecap serta ditaburi irisan daun seledri dan bawang goreng. Jika menyukai cita
rasa pedas, tinggal tambahkan irisan cabe rawit sesuai selera.
Meskipun pedagang tahu kupat di Solo
terbilang banyak, salah satu yang jadi rekomendasi adalah tahu kupat “SARI” Pak
Brewok yang ada di Jalan RM SAID. Sejak jam 7 pagi hingga jam 5 sore, warung
tahu kupat ini siap melayani pembeli yang mampir untuk menikmati cita rasa
manis dan gurih dari sepiring tahu kupat khas Solo.
13. Nasi Liwet Wongso Lemu
Tak lengkap rasanya berkunjung ke Solo
tanpa menyantap nasi liwet. Dan salah satu yang sudah tersohor adalah Warung
Nasi Liwet Wongso Lemu di Jalan Teuku Umar, Keprabon. Warung nasi liwet ini
memang sudah berdiri sejak tahun 1950 hingga saat ini dikelola oleh cucu dari
Bu Wongso Lemu, Ati Tri Wulandari.
Nasi gurih yang dipadu suwiran ayam,
telur rebus, sayur labu, dan areh begitu nikmat disantap di tengah hangatnya
suasana Solo di malam hari. Setiap harinya warung ini buka dari jam 4 sore
hingga jam 1 dini hari. Tak perlu ragu untuk mampir karena seporsi nasi liwet
hanya berharga antara 10 ribu hingga 17 ribu saja.
14. Sate Kere Yu Rebi
Disebut “Sate Kere” karena penganan ini
terbuat dari jeroan sapi, yang harganya tentu lebih murah daripada dagingnya.
Selain itu, ada pula tempe gembus yang terbuat dari ampas tahu dan biasanya
digunakan sebagai pakan ternak. Layaknya sate pada umumnya, sate kere juga
disajikan dengan sambal kacang dan lontong.
Warung sate kere yang paling terkenal di
Solo adalah Warung Sate Kere Yu Rebi. Tepatnya, terletak di belakang Stadion
Sriwedari Solo dan di Galabo. Buka dari jam 10 pagi hingga jam 9 malam, seporsi
sate kere di warung ini dibanderol mulai harga 10 ribuan.
15. Gudeg Ceker Margoyudan Bu Kasno
Tak perlu bingung ketika dilanda lapar
tengah malam! Cukup meluncur ke Jalan Monginsidi, tepatnya di sebelah barat SMA
1 Solo. Warung gudeg ceker yang sudah ada sejak 1970-an siap melayani perutmu
yang keroncongan. Yup, menu gudeng memang cukup populer di Solo meskipun
asalnya dari Kota Jogja. Cukup dengan 15 ribu, sepiring nasi pulen dipadu
gudeng, opor ayam, telur, dan ceker sudah pasti mengobati rasa laparmu.
16. Menikmati Suasana Malam Kota Solo di
Wedangan Pendhopo
Puas menikmati berbagai kuliner khas
Solo, luangkanlah waktu sejenak untuk bersantai menikmati suasana malam di
Wedangan Pendhopo. Terletak di Jalan Srigading I No. 7, Turisari, wedangan yang
satu ini sudah jadi langganan wisatawan lokal dan asing yang mampir ke Solo.
Pasalnya, Wedangan Pendhopo tak hanya
terkenal dengan makanannya, tapi juga tata ruangnya yang unik dan klasik. Di
setiap sudut Wedangan Pendhopo dihiasi pernak-pernik antik bernilai seni
tinggi. Cocok dinikmati sambil bersantai menikmati secangkir jahe panas dan
aneka panganan tradisional.
Nah, gimana ? Cukup tergoda untuk
buru-buru berwisata kuliner di Solo kan ? Segera luangkan waktu untuk sejenak
“kabur” dari rutinitas dan siap-siap memanjakan lidahmu di Solo, yuk!